Palestina oh Palestina

Palestina yang porak-poranda akibat serbuan militer zionis Israel

*……..Bahkan batupun berkata “hai orang Muslim, ini ada orang Yahudi disini*

Bagi orang yg berpikiran pendek, pasti akan tertawa membaca sepenggal kalimat diatas. Bagaimana mungkin “batu” bisa berbicara………..?

Sebelumnya mari kita menengok sebentar kepada peramal abad lampau yg sudah diakui kebenarannya didunia modern sekarang ini, Nostradamus. Dia pernah meramal melalui sajaknya, “kelak (maksudnya masa depan abad Nostradamus hidup) akan ada burung besi yg dikendarai oleh manusia berkepala babi akan menebar terror melalui udara………..” Orang-orang pada abad itu juga tertawa mendengar hal macam ini. Mana ada burung dari besi dan mana ada orang berkepala babi….? Ramalan ini menjadi kenyataan ketika perang dunia II dimana pesawat-pesawat (burung besi) saling melontar bom kearah musuh, dan helm yg mereka pakai menjadikan pilot pesawat terbang ini mirip manusia yg berkepala babi.

Sepenggal kalimat dari Al-hadits milik Kaum Muslim ini mengisyaratkan bagaimana kelak orang-orang Muslim akan mengejar orang-orang Yahudi dimanapun mereka berada, persis seperti orang-orang Yahudi-Israel mengejar orang-orang Palestina sekarang ini. Begitu gencar orang-orang Muslim mengejar mereka sehingga tidak ada bangunan yg bisa menjadi tempat aman bagi mereka………….. Dan batupun berbicara mengenai keberadaan mereka.

Palestina milik siapa…?

*atas dasar hak alamiah dan hak kesejarahan kita………….dengan ini kami memproklamasikan berdirinya sebuah Negara Yahudi diatas tanah Israel – Negara Israel………..

Sudah hampir seabad Zionis Israel menjajah Palestina dan melakukan terror dan mengusir penduduk Palestina, penduduk asli yg mendiami tanah yg merupakan hak rakyat Palestina. Semenjak David Ben Gurion mendeklarasikan berdirinya Negara Israel pada tahun 1948 ditanah Palestina, sudah banyak tentangan dari semua kalangan akan deklarasi ini. Permasalahan yg sangat mendasar atas deklarasi ini karena klaim bangsa Yahudi itu sendiri serta penolakan keras dari bangsa Palestina.

Teror Israel atas tanah Palestina

Klaim bangsa Yahudi bahwa mereka punya hak alamiah dan hak sejarah atas tanah Palestina patut disimak secara mendalam.

Pada poin hak alami, mereka selalu mengacu kepada kitab suci, Bible. Misalnya pada kitab Kejadian 15:18, “ Pada hari itu Tuhan membuat perjanjian dengan Ibrahim melalui firman, untuk keturunanmu Aku berikan tanah ini dari sungai Mesir hingga sungai besar, Eufrat.”

Kalau kita baca kembali kitab Kejadian tsb, terdapat kejanggalan luar biasa terhadap klaim Israel ini. Karena begitu Tuhan menjanjikan kepada Ibrahim tanah tsb, yg lahir duluan malah Ismael bukan Ishak (Kej 16:15)…….dg kata lain janji Tuhan ini ditujukan kepada anak-cucu Ismael, bangsa Arab bukan kepada Ishak (kelahiran Ishak; Kej 21:3) yg moyang bangsa Israel………..Bahkan pada sebuah wawancara tahun 1984 antara Paul Findley dg ahli alkitab Dr. Dewey Beegle dari Wesley Theological Seminary, AS menyatakan bahwa bangsa Yahudi kuno tidak berhasil mematuhi perintah-perintah Tuhan dan karenanya kehilangan janji itu, seandainya janji itu memang ditujukan kepada Israel….Didunia modern ini, ahli sejarah Frank Epp menyatakan klaim atas tanah dari kitab suci adalah tidak sah. Tidak ada pengadilan atau badan dunia modern yg mensahkan atas klaim kemerdekaan dan tanah yg berasal dari Tuhan (Walid Khalidi, From Heaven to Conquest). Pendek kata, klaim alamiah bangsa Yahudi atas Negara Israel yg berdiri di tanah Palestina cuman bualan belaka dari mereka.

Lalu berdasarkan hak history, deklarasi zionis Israel juga tak kalah aneh dan janggal. Menurut sejarah, bangsa Yahudi bukan penduduk asli di tanah Palestina. Mengacu kepada Bible (yg sering menjadi acuan dari mereka sendiri) tercatat adanya penduduk asli di Palestina bahkan sebelum bapak moyang Israel lahir. Di kitab Kejadian 20, tertera cerita tentang adanya Raja Gerar yg bersahabat dg Abram. Dengan kata lain, bangsa yg mendiami tanah Palestina sudah ada sebelum bangsa Israel lahir. Hal ini jelas mematahkan klaim sebagaian bangsa Yahudi tentang (Palestina adalah) tanah air tanpa rakyat-bagi rakyat (Yahudi) yg tidak bertanah air. Memang bangsa Israel-Yahudi pernah membentuk kerajaan dan pemerintahan di Palestina. Setelah Musa sukses melakukan eksodus, keturunannya juga sukses melakukan ekspansi di Palestina. Dalam A history of Israel, John Bright menyatakan periode pemerintahan Yahudi adalah sekitar 1020 SM hingga 587 SM. Ribuan tahun sebelum masehi, ribuan tahun………..waktu yg terlalu lama untuk mengklaim kembali pemerintahan itu. Bahkan periode 400 tahun bangsa Yahudi masih kalah panjang daripada pemerintahan Bangsa Arab. Bermula dari Umar bin Khatab yg membebaskan tanah dan bangsa Palestina dari cengkraman penjajahan Romawai tahun 635 M hingga berakhirnya kekhalifahan Utsamaniyah/Ottoman pada tahun 1923 M, Palestina berada dalam Pemerintahan yg lebih adil. Tak heran jika rakyat Palestina berbondong-bondong menyatakan diri dari bagian Arab. Mereka mengaku sebagai bangsa Arab.

Pada masa pemerintahan Yahudi di Palestina, Negara ini mengalami kemajuan dan kemakmuran yg luar biasa. Tak heran, hal ini memancing musuh lama mereka, Mesir kuno. Melalui keluarga Fir’aun, Yahudi di Palestina runtuh dan nasib mereka diusir dari tanah yg bukan milik mereka itu. Namun, puluhan tahun kemudian datang penyelamat bagi mereka, Great Alexander mematahkan kekuasaan Fir’aun. Bangsa Yahudi pun berduyun-duyun datang kembali. Namun, kembali mereka terusir setelah Alexander meninggal. Mereka diusir dan dicerai-beraikan keseluruh penjuru dunia oleh Nebukadnesar. Kembali mereka diselamatkan oleh raja Agung dari Persia, Cyrus. Setelah Cyrus tiada, kembali tanah ini dijadikan lahan ekspansi. Kali ini oleh Romawi. Berdasarkan ekspansi yg silih berganti, menyebabkan bangsa Yahudi ini tersebar ke pelosok dunia. Bahkan banyak orang Yahudi yg dibawa oleh Romawi ke Eropa untuk menjadi budak. Sedangkan yg beruntung, diperbolehkan tinggal damai ditengah-tengah bangsa Arab. Tercatat mereka mendirikan koloni yg besar disekitar Yatsrib. Pada era Adolf Hitler, nasib mereka kembali menjadi pedih. Tuduhan Nazi-Hitler atas persekongkolan mereka dg Inggris-Prancis pd masa PD I membuat mereka membayar mahal. Terbantai atau terusir adalah pilihan bagi mereka. Atas dasar nasib malang yg mereka alami itulah, bangsa-bangsa Yahudi yg tercerai-berai ini mempunyai ide untuk mendirikan suatu Negara yg bisa menampung mereka yg berserakan. Negara Israel. Melalui rayuan dan rengekan khas anak kecil yg cengeng, Yahudi menyatakan bahwa berdirinya Negara Israel diatas tanah Palestina disahkan oleh Deklarasi Balfour yg dibuat oleh Menteri Luar Negri Inggris Arthur James Balfour tanggal 2 Nopember 1917.

Pertanyaan yg timbul, siapakah Balfour yg merasa berhak untuk membuat deklarasi itu…? Apa jasa dia untuk Zionis Israel…? Apa pernah dia bertanya kepada rakyat Arab-Palestina…? Apa dia sudah minta ijin kepada rakyat Arab-Palestina untuk mendirikan sebuah Negara didalam sebuah Negara yg sah..? Bahkan pemerintah resmi Inggris menolak deklarasi sepihak dari Balfour ini. Tahun 1939, British White Paper menyatakan “Pemerintah kerajaan Inggris tidak bermaksud mendirikan Negara Yahudi yg bertentangan dengan penduduk asli Arab-Palestina”. Untuk memperkuat klaim mereka, Yahudi kembali merengek kepada presiden Amerika, Truman untuk menekan kuat kepada PBB agar rencana pembagian tanah Palestina disahkan oleh Majelis Umum PBB. Harap untuk diketahui, Majelis Umum ini tidak mempunyai kekuatan hukum yg sah. Majelis ini hanya punya kekuasaan untuk memberikan rekomendasi.

Deklarasi Balfour adalah deklarasi sepihak, resolusi Majelis Umum PBB tidak punya kekuatan hukum. Klaim aneh dan tidak berdasar atas hak alami dan history, membuat Negara Israel tidak sah dan melanggar hukum dari semua sudut. Sungguh sebuah kejahatan perang dan internasional jika Negara ini justru menjadikan tanah bangsa Arab-Palestina sebagai pemukiman Yahudi. Dengan jalan kekerasan militer, mereka mengusir penduduk asli dari kampung halaman mereka. Yang tidak mau pergi, harus menemui ajalnya. Hal ini berlangsung terus menerus, tiap hari, tiap jam. Bangsa yg dulu pernah menerima mereka sebagai sahabat, sekarang justru diganyang oleh Yahudi. Tiap anak Arab-Palestina yg lahir, mau tidak mau akan mengingat semua hal ini.

Khaibar ya Yahuud………!!

Teriakan lantang dari seluruh rakyat Palestina. “Ingatlah akan peristiwa Khaibar wahai Yahudi..!”

Palestina………sejarah mencatat adanya bangsa asli didaerah ini. Entah apa yg membuat daerah ini menjadi sasaran ekpansi bagi bangsa-bangsa lain. Penjajah terakhir Romawi berhasil dikalahkan dan diusir oleh bangsa Arab. Anehnya, bangsa Arab ini tidak menjadikan Palestina sebagai bagian dari kerajaan Arab yg baru berdiri. Malah mereka ditawari untuk berdiri sendiri. Suka cita menyambut usulan ini. Sebagai rasa terima kasih, bangsa Palestina secara sukarela menyatakan terimakasihnya dengan menyatakan diri sebagai bangsa Arab.

Korban-korban kebiadaban dan keserakahan Israel

Dalam sejarah yg lain, semenjak pemerintahan Yahudi kuno di Palestina kuno dihancurkan oleh berbagai macam bangsa, rakyat mereka dibuang, diusir ke pelbagai sudut dunia. Great diaspora, Great exile atau apalah namanya, menjadi sejarah kelam nan hitam bagi bangsa ini. Untungnya, masih ada bangsa lain yg mau menerima mereka. Orang-orang Yahudi yg terusir diterima dg baik dikampung-kampung dan kota-kota Arab kuno. Mereka diperlakukan baik oleh penduduk Arab.

Sejarah bangsa Arab berubah total semenjak kelahiran anak manusia di Mekkah yg bernama Muhammad bin Abdullah. Tatanan sosial, tatanan kenegaraan berhasil diubah total oleh Beliau. Dari kabilah-kabilah yg terpecah belah menjadi kesatuan yg utuh bahkan mendirikan Negara baru. Dari penduduk yg tak mengenal peradaban menjadi Negara yg besar nan maju. Tak heran banyak sejarawan dan sosiolog yg menyatakan bahwa manusia ini adalah manusia terbesar sepenjang sejarah. Namun, semua itu tidak dicapai dengan mudah. Tentangan dari kabilah yg notabene adalah kerabat sendiri, menjadikan Muhammad dikejar-kejar pada awal periodenya. Dalam pelariannya di kota sebelah, Yatsrib, Muhammad justru malah diterima dg tangan terbuka. Bahkan dijadikan pemimpin atas kota itu oleh penduduk Arab Yatsrib. Kota ini kemudian berubah nama menjadi Al-Madaniyah al-Nabawi. Kota tempata singgahnya seorang Nabi. Medinah, nama pendeknya.

Namun kejaran dari kabilah Mekkah tidak berhenti. Menyadari akan kekuatan besar kabilah Mekkah yg punya banyak sekutu dimana-mana, membuat Muhammad melakukan diplomasi-diplomasi politik ke kabilah-kabilah yg lain. Termasuk dg koloni Yahudi yg besar di Khaibar, utara Madinah. Pernjanjian damai yg tertuang yakni kedua belah pihak tidak akan saling serang. Strategi yg jitu dari orang yg tidak bisa baca tulis. Muhammad menyadari betapa eratnya persahabatan antara kabilah Arab-Mekkah dg kabilah Yahudi-Khaibar. Sayang, karakter Yahudi yg angin-anginan tidak mematuhi perjanjian tsb. Disaat Mekkah menyerang dari selatan, kabilah Yahudi justru menusuk dari belakang dg melakukan serangan dari utara. Kembali kepimpinan Muhammad menunjukan kehebatannya. Selatan berhasil dipatahkan, utara pun dikepung berhari-hari. Bangsa yg penakut ini pun merengek minta damai. Sang pemimpin setuju. Bahkan pemimpin besar bangsa Arab ini mengirim ribuan keranjang bahan pangan agar penduduk Khaibar tidak kelaparan. Diplomasi pun di revisi ulang. Sayang, selain penakut bangsa Yahudi juga culas. Melihat perimbangan kekuatan militer yg berkurang banyak akibat serangan kabilah Mekkah membuat Yahudi ditambah bahan pangan kiriman gratis, membuat mereka berpikir, bahwa mereka bisa mengalahkan pemerintahan Madinah sekaligus merebut seluruh kota ini. Utusan yg seharusnya tidak boleh dicederai malah dibunuh di Khaibar. Perlakuan yg tidak kenal terima kasih sekaligus keji ini membuat sang Pemimpin menyatakan perang terbuka dg pemerintahan Khaibar. Dan Khaibar kalah, seluruh prajurit perang dihukum mati dan penduduk diusir dari Khaibar, distrik Madinah. Yahudi yg berates-ratus tahun yg lalu diterima dg baik oleh penduduk Madinah namun justru menjadi pengkhianat, kembali harus terusir karena keserakahan mereka sendiri.

Kembali mereka melakukan kekejian kepada bangsa Arab. Pada saat dikejar-kejar oleh Nazi, banyak bangsa Yahudi yg lari dari Eropa menuju timur-tengah termasuk Palestina. Mereka pun diterima baik oleh penduduk Arab-Palestina. Setelah Nazi kalah, mereka malah menyatakan berdirinya Negara didalam dan diatas tanah milik sah bangsa Arab-Palestina. Bangsa yg pernah menyelamatkan mereka dari kejaran Nazi. Tembakan peluru dan bom, dibalas dg batu. Dg semangat kemerdekaan yg masih menyala, penduduk Arab-Palestina melempar batu sambil berteriak “Khaibar ya Yahuud……….!!”

Pejuang Palestina, tak kenal lelah membela kemerdekaan, harkat martabat dan Hak Mereka atas Palestina

Pengkhianatan, terror keji, terusir dari kampung halaman………tidak akan pernah bisa terbalas. Sampai suatu saat, batu akan berkata “wahai kaum Muslim, disini ada Yahudi bersembunyi, bunuhlah….!”