Jumat, 04 April 2008

Shine dan wanita Indonesia

Pada akhir bulan maret kemarin, yahoo.inc me-release situs yang menargetkan khusus para wanita berumur antara 25-45 tahun, Shine. Alasan utama Shine menargetkan wanita dikarenakan wanita lebih banyak sebagai “decision maker” dalam rumah tangga terutama urusan belanja, Masih menurut Yahoo, banyak pemasang iklan yang berusaha menjangkau konsumernya lebih “dekat dan langsung”, terutama untuk barang-barang rumah-tangga, retail dan produk-produk farmasi. Inilah alasan utama diluncurkannya situs khusus wanita ini.



Menurut Amy Iorio, vice president for Yahoo Lifestyles, riset juga menunjukkan bahwa para wanita menyenangi situs yang mengkombinasi antara konten bervariasi (termasuk advertising didalamnya) dan tool komunikasi yang terdapat situs tersebut (YM&mail yahoo terbukti sangat efektif untuk Yahoo memasarkan iklan-iklannya). Masih menurut Iori, “''These women were sort of caretakers for everybody in their lives,'' They didn't feel like there was a place that was looking at the whole them -- as a parent, as a spouse, as a daughter. They were looking for one place that gave them everything.''

Para wanita manapun di dunia ini seperti “makelar dalam hidupnya sendiri”. Belanja adalah nomor satu bagi mereka. Dan yang paling utama menurut Iori, females tend to blog more than males.”

Riset internal yang dilakukan yahoo ini justru harusnya “membuka mata kita”. Harus kita Tanya kepada yahoo terutama bagian Lifestyle nya……..”sudahkah anda melakukan riset ini kepada wanita Indonesia…?”

Shine jelas menargetkan untuk wanita yang “melek tehnologi” dan itu bukan untuk wanita Indonesia….!!!

Sebagian besar wanita Indonesia masih “gaptek”, walaupun banyak yang sudah mampu menguasai tehnologi informatika (computer dan internet) namun sampai sejauh mana…? Berapa persen jumlahnya diseluruh rakyat Indonesia..? Disaat wanita-wanita di luar negeri sudah mahir mengoperasikan computer dan internet (bahkan banyak yg menggantungkan hidupnya melalui jual-beli online), wanita kita, Indonesia, masih berkubang dalam kemiskinan. Jangankan internet, memegang computer saja tidak pernah. Ini kenyataan pahit yang tidak bias kita pungkiri. Rasanya, semakin lama Indonesia semakin jauh tertinggal.

Bagaimana ini wanita-wanita Indonesia….? Akankah kalian harus menunggu kembali kartini-kartini modern yang bisa me-remping kabel LAN, mengoperasikan windows dan Linux, blogging, menguasai sricpt php, vbulettin dan lain-lain yang berbau informatika..? kenapa tidak berusaha menjadi kartini seperti ini…?

0 komentar:

 
© free template by Blogspot tutorial